Jikalau dulu Marx tidak habis-habisan mengkritik kaum kapitalis yang mengeksploitasi kaum buruh, mungkin budaya kapitalis akan tumbuh subur di kebanyakan negara dunia ketiga ketika era modernisasi ini menghunus pemikiran-pemikiran kritis yang sadar akan lingkungan.
Tidak ada maksud sama sekali untuk menyamakan orang yang peduli dengan lingkungan sebagai pengikut Marx. Tetapi hal yang menarik yang perlu kita lihat adalah suatu fenomena yang tanpa kita sadari secara langsung maupun tidak, kapitalisme telah menjadi bibit-bibit kecil yang mengantarkan pemikiran manusia yang menjelma menjadi perilaku perusak. Perilaku orang-orang berkuasa yang haus akan kekayaan dan kekuasaan akan terus mempertahankan apa yang dia punya dengan cara apapun. Perilaku-perilaku seperti inilah yang menyebabkan terjadinya ekspolitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam yang merupakan faktor produksi secara ekonomi dan kemudian menyebabkan terjadinya kerusakan pada lingkungan. Pemikiran-pemikiran kritis kemudian muncul sebagai usaha untuk menyelamatkan lingkungan.
Tahun 1992 konferensi bumi untuk pertama kali digelar di Rio De Janiero untuk memunculkan kesadaran-kesadaran kritis terhadap lingkungan. Tidak ubahnya seperti Marx muda yang kritis akan perilaku-perilaku keegoisan ekonomi kaum kapitalis yang menurutnya telah merampas kebebasan kaum buruh. ”Kerusakan lingkungan adalah dampak laten dari kapitalisme”, seperti itulah pernyataan yang tepat untuk menggambarkan bagaimana ekonomi telah merubah manusia menjadi makhluk biadab, serakah dan selalu berusaha memperoleh kekayaan dan kekuasaan, tidak lebih manusiawi daripada perilaku kaum borjuis yang merenggut hak asasi kaum buruh. Zaman Marx mungkin telah berakhir, tapi pemikirannya untuk menentang kapitalisme akan selalu ada. Perlu kita sadari, bahwa kapitalismelah yang telah menghancurkan alam ini. Polusi, degradasi lingkungan, Emisi dan berbagai jenis manifestasi kerusakan lingkungan lainnya adalah ulah dari kaum kapitalis. Oleh karena itu, pemikiran-pemikiran kritis yang baru diharapkan untuk menghancurkan kapitalisme yang telah menghancurkan lingkungan.
Jikalau sekarang Marx masih hidup, mungkin pemikirannya akan mengantarkan suatu pernyataan seperti ini: Wahai kaum pencinta lingkungan. Bersatulah!!!!!!
Sebuah Dokumentasi Pemikiran
Dalam Perubahan Harus Ada Sebuah Gerakan
Abad 21 Tanpa Pemikiran Marx : Kapitalisme & Lingkungan
Label:
sumber daya alam dan lingkungan
Minggu, 10 April 2011
-
Merah Putih Clothing & Design
Pamplet Bulan April
Kampus
Institut Pertanian Bogor
-
Sepeninggal Kaisar Meiji Ditahun 1912, Tahta tertinggi pemerintahan Jepang diambil alih oleh Taisho. Saat Taisho berkuasa, Jepang mulai men...
-
Acapkali terjadi sebuah distorsi interpretasi sejarah yang dilakukan oleh manusia. Tanpa harus dicermati secara kognitif, peristiwa sejarah ...
-
Fenomena krisis air yang melanda kehidupan manusia diseluruh dunia tidak bisa dipungkiri lagi. Seiring berjalannya waktu, attensi para pemer...
-
Saya menemukan sesuatu yang menarik di diktat kuliah,, saya share ya.. ada 4 gaya belajar menurut Lussier dan Poulos (1998) dengan mema...
-
komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa, maksudnya semua jenis komunikasi yang menggunakan media massa ( radio, ...
0 komentar:
Posting Komentar